Laporan Observasi Peserta didik
“Laporan Hasil Observasi Peserta Didik Di Kelas 2 SDN 1 Waringin”
Disusun oleh :
Dewi Sri Mangesti (PGSD 01)
PPG PRAJABATAN ANGKATAN 1
UNIVERSITAS HAMZANWADI
PANCOR
2022
A. Identitas Peserta Didik
Identitas berasal dari kata identity yang artinya memiliki tanda, ciri atau jati diri yang akan melekat pada suatu individu, kelompok atau suatu yang membedakannya dengan yang lain. Identitas diri adalah komponen dari konsep diri yang memungkinkan individu untuk memelihara pendirian yang konsisten dan karenanya memungkinkan seseorang untuk menempati posisi yang stabil dilingkungannya. Proses pembentukan identitas dirimelibatkan dua aspek yaitu eksplorasi dan konsep. Sedangkan berdasarkan pendapat Marcia yang menegemukakan bahwa terdapat empat status identitas yaitu disffusion, foreclosure, moratorium dan achievement. adapun identitas diri peserta didik yang dipilih pada observasi ini yaitu:
Nama : Afso’ Sabani
TTL : Montor sugia, 16 Juni 2015
Alamat : Cengok Daya, Waringin, Kec.suralaga, Kab. Lombok Timur
jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Nama Wali : Nurhasakiah
BB/TB : 25 Kg/126
B. Perencanaan dan Hasil Observasi
Lembar observasi ini merupakan instrumen yang digunnakan untuk mengumpulkan data melalui pengamatan lapangan. Lembar observasi ini merupakan instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data melalui pengamatan di lapangan. Lembar observasi ini dibagi menjadi 2 (dua) yaitu lembar observasi kegiatan mengajar guru dan kegiatan siswa. Adapun Langkah langkah dalam melakukan observasi :
1. Menentukan objek observasi.
2. Membuat pedoman observasi.
3. Menentukan lokasi observasi.
4. Menentukan metode pengumpulan data yg ingin dilakukan, misal, dengan wawancara, atau kuesioner.
5. Menemukan kesimpulan yang tepat.
Berikut lembar panduan observasi yang dibuat untuk mendukung proses penilaian terhadap perkembangan peserta didik di sekolah dasar melalui pengamatan. Dalam observasi ini terdapat beberapa aspek yaitu meliputi aspek fiologis, kognitif, emosi, psikosisial, moral dan motivasi belajar.
C. Analisa Hasil Observasi
Berdasarkan hasil observasi diatas dapat dilihat bahwa pada jenjang sekolah dasar kelas 2 atau umur 8 tahun secara umum siswa sudah sedikit jauh lebih mandiri, perkembangan sosial dan emosional sudah baik. Pertumbuhan fisiknya juga baik dan bisa bergerak dan berkegiatan aktif. Namun dibalik semua ini siswamasih memiliki kendala yaitu perkembangan kognitifnya, siswa tersebut kurang aktif di dalam kelas, hal ini disebabkan oleh lingkungan keluarga. Berdasarkan hasil observasi anak tersebut masih belum lancar membaca, dia agak kesulitan dalam hal menulis namun memiliki semangat untuk terus mencoba. Berdasarkan hasil wawancara guru kelas 2 mengatakan anak tersebut memang agak sulit membaca diikarenakan kurangnya perhatian orangtua, siswa tersebut juga sering tidak masuk sekolah dengan alasa yang tidak jelas dikarenakan keadaan keluarganya sedikit bermasalah. Berdasarkan hasil analisa hal inilah yang menjadi penyebab utama keterlambatan anak tersebut, karena jika dilihat fisiknya anak tersebut sangat sehat namun perlu bimbingan konseling dari gurunya agar dia lebih rajin lagi sekolah dan terus belajar, dan yang paling terpenting keiginanya untuk mengulang pelajaran harus ditingkatkan. oleh sebab itu berhasil atau tidakya suatu tujuan pendidikan tergantung bagaimana proses yang dialami siswa, seorang guru dituntut teliti dalam memilih dan menerapkan metode mengajar yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. akan tetapi dalam mencapai suatu tujuan yang baik pasti ada kendala suatu masalah. lingkungan keluargapun tidak kalah pentingnya karena hal ini sangat mempengaruhi perkembangan anak.
D. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang saya lakukan di SDN 1 Waringin terhadap perkembangan peserta didik, dalam lembar observasi yang saya buat terdapat 5 aspek yang diamati meliputi, aspek fisiologis, kognitif, Emosi, psikososial, moral dan motivasi belajar. Dapat disimpulkan bahwa siswa tersebut sudah memenuhi 5 aspek tersebut, perkembangan siswa tersebut sudah baik namun hanya saja perlu ada bimbingan lebih untuk perkembangan kognitif dan motivasi belajar. guru dituntut untuk teliti dalam memilih dan menerapkan metode mengajar yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. akan tetapi dalam mencapai suatu tujuan yang baik pasti ada kendala suatu masalah. lingkungan keluargapun tidak kalah pentingnya karena hal ini sangat mempengaruhi perkembangan anak, hal ini bertujuan untuk mndapatkan tujuan pendidikan yang diinginkan.
Komentar
Posting Komentar