Model ASSURE

 

Pengajaran yang efektif membutuhkan perencanaan yang cermat termasuk mengajar dengan menggunakan perangkat teknologi dan media pembelajaran. 


ASSURE merupakan langkah yang digunakan untuk memastikan pembelajaran berlangsung efektif. Langkah tersebut adalah: Analyze learners (menganalisis peserta didik), State standards and objectives (merumuskan standar dan tujuan pembelajaran), Select Strategies and resources (memilih strategi dan sumber belajar), Utilize resources (memanfaatkan sumber belajar), Require learner participation (partisipasi peserta didik dalam pembelajaran), serta Evaluate and revise (menilai dan merevisi pembelajaran). Pada kesempatan ini kami akan membahas lebih dalam lagi terkait S – Select Strategies and resources (memilih strategi dan sumber belajar)

Ketika melihat kita sudah menganalisis peserta didik dan menentukan tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan dengan baik, maka penting untuk memilih strategi dan sumber belajar yang dianggap akan memberikan hasil yang diinginkan. Pada langkah Pertama, kita harus mencari tahu metode penyampaian apa yang terbaik untuk pembelajaran. Misalnya, berapa proporsi pembelajaran yang berpusat pada guru dan berapa proporsi yang berpusat pada peserta didik?. Yang pertama adalah strategi pembelajaran sinkron seperti ceramah, demonstrasi, atau video naratif disertai diskusi. Yang kedua adalah strategi seperti diskusi kelompok atau kerja kelompok kooperatif.

Strategi yang berpusat pada peserta didik tentunya disepakati lebih efektif. Belajar menjadi lebih menarik ketika ada lebih banyak partisipasi peserta didik di kelas. Pada akhirnya, pembelajarlah yang harus menguasai materi, bukan guru. Namun, akan ada sejumlah informasi penting dan teknik yang harus diberikan dan ditunjukkan oleh guru. Belajar yang terbaik adalah ketika guru hanya mengarahkan peserta didik untuk menemukan jawaban yang benar untuk masalah itu sendiri. Guru yang efektif hanyalah fasilitator untuk proses pembelajaran.

Setelah kita memilih strategi pengajaran, maka inilah saatnya untuk mencari tahu teknologi, media, dan bahan mana yang paling mendukung metode pembelajaran yang gunakan. Teknologi ini sangat terbuka luas, mulai dari alat sederhana seperti kapur dan papan tulis hingga yang lebih canggih seperti media interaktif, simulasi sampai pengalaman virtual. 

Salah satu kesalahan strategi pembelajaran yang paling umum adalah menggunakan teknologi hanya demi teknologi, daripada menemukan alat yang ideal untuk audiens tertentu dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Idealnya, kita harus memilih alat yang sudah akrab dengan peserta didik daripada yang mungkin sulit dikuasai. Misalnya, jika kita sedang mengembangkan tugas kolaborasi kelompok online yang menggunakan platform manajemen proyek, kita harus yakin bahwa peserta didik benar-benar dapat menggunakan platform online ketika saatnya untuk bekerja dengan rekan-rekan mereka. Yang harus diingat adalah bahwa guru adalah unsur penting dalam memberikan materi. Alat yang canggih berguna, tetapi pada akhirnya bermuara pada seseorang yang tahu lebih banyak dari apa yang ada di buku teks.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Understanding By Design (Identifikasi Masalah)

Teori Perkembangan Peserta Didik dan Contoh Karakteristik Peserta didik

Laporan Observasi Peserta didik